Cotton Buds



Cotton Buds

Seperti yang kita ketahui, cotton bud adalah sebuah benda yang sering digunakan untuk membersihkan telinga dari kotorannya. Biasanya cotton bud ini terbuat dari pipa plastik berdiameter kecil yang panjangnya kira-kira 8 cm, dimana kedua unjungnya dibalut dengan kapas. Saat dipakai membersihkan telinga bagian dalam, kapas berfungsi mengikat kotoran agar terikat atau lengket padanya sehingga telinga menjadi bersih dari kotoran namun rasa sakit tidak terlalu terasa karena kelembutan dari kapas tersebut. Sedemikian remeh cotton buds untuk banyak orang, bayangkan setelah digunakan, dia tidak ada lagi fungsinya sehingga pada akhirnya akan dibuang ke tong sampah atau bahkan kemana saja tangan tergerak untuk melemparkannya. Padahal jasanya sangat penting buat manusia, meskipun digunakan dalam waktu yang sangat singkat. 

Jika dilakukan survei dengan pertanyaan, “hal apakah yang paling menyenangkan?” Mungkin salah satu jawabannya adalah membersihkan telinga dengan cotton buds. Entah bagaimana memang, saat kita membersihkan telinga dengan cotton buds, ada sensasi yang kita anggap menyenangkan. Namun pengalaman rasa saat telinga dibersihkan itu sulit untuk digambarkan ke kelompok kata sifat yang awam dimengerti seperti kata enak, asin, pahit, manis atau yang lainnya. Saat badan kita gatal, dan secara refleks otak kita memerintah jari kita untuk menggaruk daerah kulit yang gatal. Garukan memberikan rangsangan baru pada kulit, katakanlah karena gesekan kuku mungkin dapat menyebkan rasa sakit yang menyamarkan rasa gatal. Mungkin sama halnya dengan mengorek atau membersihkan telinga dengan cotton buds, hanya saja mungkin sensasinya lebih dari rasa gatal dan sakit, namun ada tambahan geli, entah apalah sebutannya tapi pastinya itu menyenangkan rasanya “complicated”, yang paling mengherankan adalah setiap orang ketagihan melakukannya lagi dan lagi akan melakukannya. Saat melakukannya, pastinya si cutton buds inilah yang kemudian menjadi korban lagi. Lagi dan lagi dipakai, lagi dan lagi dibuang diganti dengan baru dan dibuang lagi. 

Saya teringat dengan cara kerja cotton buds ini dengan nasehat-nasehat ibu saya, yang selalu diberikan untuk kebaikan kemudian saya terima dan saya lupakan lagi, lagi dan lagi diberi nasehat baru, saya terima dan saya lupa lagi, kemudian berganti dengan nasehat lain dan saya terima dan lupa lagi. Entah sudah berapa banyak nasehat yang diberikannya. Lagi dan lagi seperti cotton buds yang membersihkan telinga saya, nasehatnya lagi dan lagi pasti saya butuhkan namun sering saya abaikan lagi. 

Pic's source : https://id.wordpress.com/tag/cotton-bud/
Tapi sepertinya ibu saya adalah pabrik cotton buds yang memproduksi cotton buds tanpa henti dan tidak akan ada habisnya. Manufaktur, pabrikasi, dan distribusi nya selalu dan selalu lancar tak ada hambatan. Tapi bagaimanapun saya sangat butuh cotton buds dari ibu saya, meski lagi dan lagi mungkin akan saya abaikan juga, tapi saya sangat membutuhkannya lagi dan lagi, terus dan terus. Ibu saya pabrik cotton buds. (SMKS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MATERIAL

Titik-titik Menjadi garis (Lukisan Kurie)