SISTEM INFORMASI MANAJEMEN MATERIAL
Sistem Informasi
1.
Pendahuluan
Semua kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan informasi. Demikian pula sebaliknya,
semua kegiatan menghasilkan informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang
melaksanakan kegiatan tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan
yang bersangkutan, oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk
kegiatan dalam perusahaan.
Apabila sistem
informasi manajemen dirancang dan dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak
manfaat yang bisa diperoleh manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen
dan membantu serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena
sistem informasi menyediakan informasi bagi manajemen perusahaan dimana sistem
informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan informasi memegang peranan penting.
Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin adalah untuk mengambil keputusan
sebagai dasar tindakan di masa mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan
dengan tidak berdasarkan pada penggunaan informasi yang tepat akan berakibat
pada pengambilan keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk
mencapai tujuan.
Manajemen
menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu perencanaan dan pengawasan.
Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan aktivitas organisasi. Tujuan yang
ditentukan oleh proses perencanaan harus dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun
perencanaan meliputi semua tingkat organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada
tingkat keputusan strategis dan taktis.
Perencanaan
banyak bergantung pada peramalan dan dan informasi dari luar. Pengendalian
merupakan hal mebandingkan hasil aktual dengan rencana yang ditentukan pada
proses perencanaan. Demikian pentingnya peranan sistem informasi manajemen
dalam usaha pencapaian tujuan, sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem
informasi manajemennya harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang
proses modernisasi hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan
yang telah dicapai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Pengertian Sistem Informasi
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan
yang lain, yang
berfungsi bersamasama
untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara
sederhana,
suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :
1.
Setiap sistem terdiri dari unsurunsur
2.
Unsurunsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
3.
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.
4.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadiankejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi merupakan data yang telah
diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi
untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.
Kualitas
dari suatu informasi tergantung dari tiga hal :
1. Akurat, berarti
informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak
informasi tersebut.
2.
Tepat pada waktunya, berarti
informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah
usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di
dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat
berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi
disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3.
Relevan, berarti informasi tersebut
mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang
satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan
akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Nilai
suatu informasi ditentukan dari :
Ø
Kemudahan dalam memperoleh (easiness)
Ø
Sifat keluasan dan kelengkapan (comprehensibility)
Ø
Ketelitian (accuracy)
Ø
Kecocokan dengan usesrs (relevance)
Ø
Ketepatan waktu
Ø
Kejelasan (clarity)
Ø
Fleksibilitas/ keluwesan (flexibility)
Ø
Dapat dibuktikan
Ø
Tidak ada prasangka (without prejudice)
Ø
Dapat diukur (measureable)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem
dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat
manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai
suatu sistem
yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam
organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima
dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
Menurut John F.
Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem
Informasi adalah
: Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian
yang
bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting,
proses atas transaksi-transaksi tertentu
dan
rutin, membantu
manajemen dan
pemakai intern dan ekstern
dan
menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Sedangkan menurut
Henry Lucas (1988:35)
yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan
bahwa sistem
Informasi adalah
: Sistem Informasi
adalah suatu kegiatan
dari
prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi.
Menurut
John F.Nash dan Martil
B.Robert (1988:35) yang
diterjemahkan
oleh Jugianto
H.M, menyatakan bahwa ; Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian
yang
ditujukan
untuk mendapatkan
jalur komunikasi pentingm, memproses tipe transaksi
rutin
tertentu, memberi
sinyal kepada manajemen yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal.
Gambar 1. Proses Data Menjadi Informasi Sumber Azhar Susanto (2003:7)
Tujuan Sistem Informasi :
1.
Menyediakan informasi untuk membantu
pengambilan
keputusan
manajemen
2.
Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari
hari
ke hari
3.
Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar
perusahaan.
Dari ketiga pengertian
sitem informasi diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi
menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk
pihak luar
perusahaan.
Selain itu pengertian sistem
informasi menurut
Rommey (1997:16) yang dialihbahasakan oleh Krismiaji (2002; 12)
adalah sebagai
berikut ; Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara
yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan
dan
melaporkan informasi
sedemikian rupa
sehingga sebuah organisasi
dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
3.
Sistem sinformasi Fungsi Pembelian
Prosedur pembelian pada
kenyataannya adalah untuk memproses
input informasi dari luar fungsi pembelian dan untuk menghasilkan output dari
informasi yang diperlukan oleh fungsi-fungsi lain dan lembaga di luar fungsi pembelian.
Beberapa fungsi bisnis memiliki hubungan yang luas antara perusahaan dan
lingkungan luar dengan baik, sebagai fungsi operasi pembelian.
3.1
Aliran Sistem Informasi Pembelian
Setiap aktivitas fungsional dalam
perusahaan menghasilkan informasi dan/ atau memerlukan informasi dari sistem
pembelian. Seperti pada diagram aliaran informasi pembelian di bawah ini menjelaskan bahwa informasi dikirim ke
perincian pembelian dalam 2 kategori besar :
Gambar 2. Aliran Informasi pada sistem
pembelian
1.
Pernyataan
atas kebutuhan material dan pelayanan diperoleh dari dalam perusahaan
2.
Permintaan
untuk informasi yang tersedia dalam pembelian atau yang dapat diperoleh dari
luar perusahaan
Deskripsi laporan tingkatan aliran
informasi dalam gambar di atas.
Perencanaan ( Planning)
fungsi penyediaan
pembelian dengan informasi penting di dalam memperoleh permintaan perusahaan di
masa depan dalam jangka lama untuk fasilitas, material dan pelayanan dari luar.
Kecakapan perencanaan adalah kegunaan spseal dalam menyiapkan keperluan konstruksi
masa depan dan bahan baku material dalam mengecilkan atau mengurangi pasokan.
Ramalan Penjualan (Sales Forecasting) Pengembangan peramalan penjualan yang
baik adalah salah satu alat yang paling sangat membantu untuk pembelian dalam
strategi perencanaan. Operasi bisnis biasanya mencapai derajad terbesar dengan efesiensi operasi ketika adanya
perencaaan sistemastis dari perolehan yang rapi dan penjadwalan dari permintaan
kebutuhan. Ketika pembelian memiliki pemberitahuan terdahulu yang cukup dari
macam-macam material yang diperlukan dan mendekati kuantitas, ini dalam posisi
baik untuk memperoleh keseimbangan optimum antara kondisi pasar dan kebutuhan
perusahaan.
Penganggaran dan Kontrol keuangan (Budgeting
and financial Control. ) .
Keterangan yang disediakan oleh fungsi penganggaran membantu dalam mengkoodinir
informasi dari perencanaan dan peramalan penjualan dan membawa fokus setiap
batasan yang dibuat oleh fungsi pengontrolan keuangan. Batasan yang demikian
mungkin berlaku untuk biaya operasi sistem pembelian seperi halnya pada
kemungkinan selain dari pembelian seperti yang diperlukan oleh kebijakan
inventarisir.
Akuntansi (Accounting). Informasi fungsi akuntansi persediaan
barang pada pembayaran ke penyalur, biaya pembahasan untuk pembuatan atau desisi
pembelian, dan perbandingan dengan pembelanjaan nyata untuk anggaran.
Kesahan (Legal) . Sejak fungsi pembelian adalah
aktivitas utama memberi komitmen kontrak perusahaan untuk jasa material dan dan
pelayanan luar, fungsi pengesahan menyediakan yang berhubungan dengan kontrak dan
prosedur-prosedur.
Rancang-bangun (Engineering). Tanggungjawab dasar
dari rancang-bangun (engineering) adalah untuk menyediakan informasi pada
setiap jenis dari material yang diperlukan dan spesifikasi dari kualitas yang
dibutuhkan. Kebenaran yang diketahui dari pembelian untuk spesifikasi yang
menantang biasanya meningkatkan keefektifan operasi dari fungsinya demi
kepentingan perusahaan.
Produksi dan kontrol produksi (Production
and production control) . Fungsi produksi lebih sering
menyediakan informasi kualitas material yang dibutuhkan.. Kontrol produksi dan
fungsi penjadwalan menyediakan informasi pada bahan apa yang diperlukan dan
dalam kuantitas untuk jangka waktu tertentu yang diperlukan oleh satu siklus
produksi. Dengan susunan yang baik, informasi yang demikian menyediakan satu
alat yang berguna dalam operasi perencanaan pembelian.
Pengendalian persediaan (Inventory
control).. Fungsi ini
menyediakan informasi dasar pada apa
yang diperlukan untuk dibeli atau diorder dalam kapanpun waktu waktu yang
diberikan. Penggunaan ekonomi dengan kuantitas order akan ditentukan oleh
kebijakan inventaris barang yang mengurus investasi di barang inventaris di
setiap periode. Dan kebijakan inventarisir mungkin dipengaruhi oleh sumber daya
keuangan dari perusahaan, rencana masa depan, kondisi pasar saat ini, dan waktu
proses pada pembelian dari material.
Gugus kendali mutu dan penerimaan (Quality
control and receiving. ) .
Kedua fungsi ini menyediakan informasi yang menentukan jika penyalur telah
melengkapi material dari kualitas dan kuantitas yang ditetapkan. Informasi demikian
penting untuk kinerja sesuai dari fungsi pembelian.
Produk Baru (New
products) Pengembangan produk baru untuk
kesuksesan dari perusahaan memiliki peningkatan sangat besar pada tiap tahun.
Kecuali jika informasi tentang pengembangan produk baru menjangkau pembelian
pada permulaan dari proyek, kontribusi penuh memungkinan dari pembelian dapat
direalisasikan
3.2 Aliran Informasi Eksternal untuk
Pembelian
Efesiensi
operasi bagian pembelian adalah salah satu kontak utama perusahaan dengan dunia eksternal dan seperti salah satu
titik untuk satu aliran sumber bentuk informasi di luar perusahaan. Banyaknya
informasi ini penting untuk operasi dari perusahaan. Gambar.3 menunjukkan sifat
alami informasi. Penjelasan ringkas dari masing-masing banyaknya jenis
informasi berasal dari sumber eksternal
di bawah ini:
Kondisi Pasar umum (General Market Conditions). Eksekutif pembelian yang Kompeten dan
pembeli menjadi spesialis pada pasar umum dan kondisi bisnis. Orang-orang
pelayan toko penyalur, publikasi pembelian perdagangan, berbagai publikasi
Anggaran Dasar nasional manajemen pembelian dan jasa, dan rapat Anggaran Dasar
Pembelian lokal dan publikasi menyediakan satu aliran informasi yang tetap
tentang harga, persediaan dan faktor pendukung, dan kegiatan kompetitor.
Sumber Persediaan Barang (Sources
of Supply) . Orang-orang pelayan toko penyalur,
mengiklankan melalui media dari semua jenis, promosi istimewa, tunjukkan dialam
pameran perdagangan dan konvensi, dan kerdit dan laporan keuangan menyediakan
informasi yang dimulai oleh penjual dan diarahkan pada pelanggan dan potensi
pelanggan.
Kapasitas penyalur, nilai produksi
penyalur, dan kondisi Kerja keras pada pabrik penyalur dan industri. Aliran informasi pada faktor ini sangat
penting pada penentuan kebijakan inventaris barang keberlangsungan persedian
dan produksi.
Gambar 3. Aliran informasi external
dalam pembelian
Harga dan Diskon, bea cukai, Penjualan
dan Penggunaan Pajak .
Informasi dari harga secara alami mempengaruhi efektivitas fungsi dari
pembelian. Banyaknya informasi harga diperoleh secara langsung dari mewakili
penyalur atau orang-orang pelayan toko yang berpotensi sebagai penyalur. Jasa
dari konsultan mengkhususkan pada kecenderungan ekonomi yang sedang tren dengan
frekuensi tertentu yang berguna pada kecendrungan penentuan harga, terutama
dari barang penjualan. Kedua pembayaran pajak dan bidang bea cukai dengan cepat
dapat berubah, sehingga memerlukan pengawasan yang berkelanjutan.
Availabilitas Transportasi dan Tarif . Jenis, availabilitas, dan tarif dari
jasa transportasi telah memiliki peningkatan yang penting dalam menghubungkan ongkos material pada tiap
tahunnya. Masalah yang terlibat dalam transportasi adalah tanggungjawab
langsung dari departemen lalu lintas dan bukan titik kritis. Ini menunjukkan
bagaimana informasi adalah penting dalam
mempengaruhi biaya material yang digunakan oleh pembelian.
Produk Baru dan Informasi Produk . Penekanan yang baik pada penciptaan
produk baru telah menempatkan satu beban berat pada fungsi pembelian. Pembelian
harus memproses informasi tentang produk diperoleh dari luar sedemikian
rupa berfungsi untuk disesuaikan pada
perusahaan yang akan disiagakan informasi produk apapun, dimana ini bida baru
atau lama, yang dapat berguna pada efektivitas peningkatan, mengurangi biaya,
atau membantu perkembangan produk baru untuk perusahaan.
Aliran Informasi Internal dari Pembelian
kepada Organisasi Ada
sangat sedikit fungsi dari satu bisnis yang tidak dikaitkan ke beberapa derajat
informasi yang mengalir atau dapat dihasilkan dari pembelian. Gambar.4 diagram
utama jenis informasi yang mengalir dari pembelian ke organisasi:
Manajemen umum. Pembelian personal memiliki
kontak harian dengan suatu spektrum dari pasar, dan kalau berkualitas dengan
baik oleh Pendidikan, kemampuan, dan pengalaman berada di dalam posisi yang
menguntungkan untuk mengumpulkan tentang arus kondisi pasar dan bisnis. Data
ini, ketika keterkaitan harga dalam
operasi dari perusahaan.
Gambar.4 jenis informasi yang mengalir
dari pembelian ke organisasi
Rancang-bangun (Engineering). Fungsi rancang-bangun memerlukan
banyak informasi dari lahan pemasaran. Sementara dalam keadaan itu teknisi yang
memberi garansi dengan membuat kontak langsung mereka sendiri dengan penyalur
agar memperoleh produk dan / atau informasi harga orderan atau tempat, keadaan
sedemikian yang diharapkan. Spesialis pembelian yang berkompeten dapat
menyediakan jasa lebih efektif dengan semakin baik mencari sumber dan negosiasi
dari harga yang murah maka teknisi mampu secara khusus mempunyai kaitan dengan
dan merekayasa keahlian khusus.
Pengembangan produk. Departement pengembangan produk,
sedikit banyaknya mempengaruhi bagian enginering atau fungsi pemsaran,
informasi dari keuntungan material yang baru dan informasi harga yang mana fungsi pembelian dapat menyediakan
dari keterhubungan dengan pasar. Pembelian berfungsi mengenali kewajiban untuk
memaksimalkan aliran informasi untuk pelaksanaan aktivitas produk dan jasa yang
berharga.
Pemasaran . Bagian pembelian adalah satu sasaran
untuk rencana penjualan dan promosi dari banyak penyalur berbeda dari beberapa
industri. Pembelian perorangn yang cepat seringkali dapat menyediakan informasi
pada jenis baru barang jualan yang mana memiliki nilai untuk fungsi pemasaran
dari perusahaan mereka sendiri.
Produksi. Fungsi produksi bergantung kepada
informasi pembelian untuk material, availabilitas bahan, waktu proses
pengiriman bahan, substitusi bahan, dan bantuan di sumber penempatan dari
barang persediaan untuk alat-alat perlengkapan produksi. Produksi juga dapat
dibantu oleh pembelian dengan pemeliharaan informasi, reparasi, dan operasi
jenis barang persediaan.
Kesahan (Legal). Departemen pembelian melengkapi
departemen legalitas dengan informasi yang penuh tentang yang dibutuhkan untuk
menggambakan kontrak bagi seluruh jenis pembelian di bawah perjanjian kontrak,
pengaturan pembelian tanpa saham, dan panjangnya jangka waktu kesepakatan.
Pendanaan dan Akuntansi . Pembelian berada di dalam satu posisi
untuk menyediakan pendanaan dan fungsi akuntansi dengan dasar informasi untuk
menganggar pembangunan dan administrasi dan kebutuhan kas yang ditentukan.
Bahan dan biaya angkutan dan kecenderungan dalam biaya, diperlukan untuk
memajukan pembelian karena akibatnya memungkin kekurangan permintaan lebih
besar, atau kekurangan diantisipasi dari barang persediaan seperti terjadi
selama satu benturan dari banyak jenis informasi pembelian yang menyediakan
bantuan dalam operasi perencanaan keuangan.
Informasi Penyimpanan . informasi dari kebijakan inventaris
barang untuk departemen penyimpanan adalah bergantung pada informasi yang
terhubung dengan waktu proses dan availabilitas dari material, kecenderungan
harga, dan material terganti. Departemen pembelian adalah sumber terbaik dari
setiap informasi.
4. Aplikasi Sistem Informasi di Fungsi-Fungsi Organisasi
4.1. Sistem Informasi di Fungsi Organisasi
Sistem informasi dapat diterapkan secara internal dan
eksternal perusahaan. Secara eksternal, sistem
informasi yang ada ditarik keluar menjangkau ke pelanggan. Secara internal, sistem informasi
dapat diterapkan di dalam fungsi organisasi atau di tingkatan organisasi.
Sistem informasi fungsional dimaksudkan untuk menyediakan informasi kepada manajer fungsi. Misalnya
sistem informasi pemasaran merupakan sistem informasi yang diterapkan di fungsi
pemasaran untuk menyediakan informasi bagi manajer di fungsi pemasaran untuk
semua tingkatan manajemen yaitu manajer bawah, menengah dan atas.
4.2. Sistem Pengolahan Transaksi
Disebut sistem pengolahan transaksi karena sistem ini menangkap transaksi bisnis yang terjadi,
mencatatnya di dokumen-dokumen dasar, memasukkannya ke dalam sitem informasi
dan merekamnya ke basis data dan mengolahnya menjadi informasi pencatatan nilai. Laporan yang berisi
informasi pencatatan nilai digunakan oleh:
- Mereka yang terlibat di transaksinya (misal: pelanggan yang menerima faktur karena pemesanan barang)
- Manajer level bawah yang menggunakan informasi ini untuk pengendalian operasi (misal: mandor untuk mengontrol karyawan yang tidak masuk)
- Stakeholder yang meminta pertanggungjawaban manajer (misal: shareholder, kreditor)
4.3. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi di fungsi organisasi yang memanfaatkan
basis data SPT untuk pelaporan2 manajemen ini disebut dengan sistem informasi fungsional atau sistem
informasi bisnis, yang dapat terdiri
dari sistem informasi akuntansi (SIMAK atau SIA), sistem keuangan
(SIMKEU), sistem informasi pemasaran (SIMPEM), sistem informasi produksi
(SIMPRO) dan sistem informasi sumber daya manusia (SIMSDM).
Sistem Informasi Akuntansi
(SIMAK atau SIA) adalah sistem
informasi yang merekam dan melaporkan transaksi bisnis, aliran dana dalam
organisasi, dan menghasilkan laporan keuangan.
Sistem Informasi Pemasaran
(SIMPEM) adalah sistem
informasi yang mendukung perencanaan, kontrol, dan pemrosesan transaksi yang
dibutuhkan untuk penyelesaian aktivitas pemasaran seperti manajemen penjualan,
advertising, dan promosi.
Sistem Informasi pemanufakturan
atau sistem informasi produksi (SIMPRO) adalah sistem
informasi yang mendukung perencanaan, kontol, dan penyelesaian proses
manufaktur.
Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SIMSDM) adalah sistem
informasi yang mendukung aktivitas manajemen seperti perekrutan, seleksi, dan
penerimaan, penempatan dan pemilaian peforma, dan pelatihan dan pengembangan.
Sistem Informasi Keuangan
(SIMKEU) adalah sistem informasi yang
mendukung manajer keuangan dalam mengatur keuangan bisnis serta alokasi dan
kontrol terhadap sumber daya keuangan.
4.4 . Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis
menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Melalui informasi yang
dihasilkan, sistem informasi akuntansi
mempunyai 3 tujuan utama (Wilkinson, 2000):
Ø
Untuk mendukung operasi sehari-hari
Mempunyai SPT
yang mengolah data transaksi menjadi informasi yang berguna untuk melakukan
kegiatan2 operasi sehari2. Pemakainya adalah karyawan yang menerima cek
pembayaran, supervisor yang memeriksa oenjualan tiap harinya, pelanggan yang
menerima faktur, dll.
Ø
Mendukung pengambilan keputusan manajemen
Selain untuk
pengambilan keputusan, informasi SIA bisa digunakan untuk melihat penyimpangan
yang terjadi antara yang dibudjetkan dengan nilai realisasi yang dilaporkan
oleh sistem informasi akuntansi.
Ø
Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggung-jawaban
Informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh stakeholder adalah
informasi tentang laporan keuangan yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi,
dan laporan arus kas. Sistem informasi akuntansi mempunyai beberapa
sistem-sistem bagian yang berupa siklus
akuntansi, yaitu:
- Siklus pendapatan, yang menunjukkan prosedur akuntansi dari sumber data sampai ke proses pencatatan atau pengolahan akuntansinya.
- Siklus pengeluaran kas, yang merupakan prosedur pengeluaran kas dari proses pembelian sampai ke proses pembayarannya.
- Siklus konversi, yang merupakan siklus produksi dari bahan mentah sampai ke barang jadi.
- Siklus manajemen sumber daya manusia, yang melibatkan prosedur penggajian.
- Siklus buku besar dan pelaporan keuangan, yang berupa prosedur pencatatan atau perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan2 keuangan yang datanya diambilkan dari file buku besar.
4.5 Sistem Informasi Pemasaran.
Sistem informasi yang diterapkan di fungsi pemasaran. SIMPEM mempunyai 6
komponen yang sama dengan sistem informasi secara umum yaitu komponen-komponen input,
model, output, basis data, teknologi dan kontrol.
4.5.1. Komponen
Output Pemasaran
5 komponen informasi umumnya dibutuhkan oleh manajemen di fungsi pemasaran
yang dikenal dengan istilah 4P dan 1 Integration
Mix yaitu:
- Product (Produk) berhubungan dengan informasi tentang produk yang dijual oleh perusahaan sekaligus produk-produk pesaing dan produk masa depan.
- Place (Tempat) berhubungan dengan informasi tentang jaringan distribusi pemasarannya.
- Promotion (Promosi) berhubungan kegiatan pengiklanan produk.
- Price (Harga) merupakan informasi yang berguna bagi manajer untuk menentukan dan menganalisis harga dari produk.
- Integration Mix (Gabungan integrasi) berguna bagi manajer untuk membuat strategi yang menggabungkan keempat aspek pemasaran tersebut.
4.5.2. Komponen
Model Pemasaran
Model di sistem informasi pemasaran banyak digunakan untuk menghasilkan
laporan untuk keperluan anggaran operasi, strategi penentuan harga produk,
evaluasi produk baru, dll.
4.5.3. Komponen
Basis Data Pemasaran
Basis data pemasaran dibutuhkan untuk menghasilkan informasi2 yang
dibutuhkan oleh semua manajer pemasaran. Basis data ini terdiri dari data riset
pemasaran, data eksternal pemasaran dan data keuangan pemasaran.
4.5.4. Komponen
Input Pemasaran
Dari data sistem informasi pemasaran diperoleh dari 2 sumber, yaitu sumber internal dan eksternal. Sumber data pemasaran eksternal disebut
dengan marketingintelligent data, yang berhubungan dengan data pesaing,
industri, aturan2 pemerintah.Sumber
data internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu data keuangan dan
non-keuangan. Data keuangan
sudah disimpan di basis data akuntansi dalam sistem TPS dan tidak perlu
dikumpulkan lagi oleh sistem informasi pemasaran. Data pemasaran non-keuangan dapat diperoleh melalui riset
pemasaran.
4.5.5. Pemakai
Informasi Sistem Informasi Pemasaran
Pemakai informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran adalah
manajer yang berada di dalam fungsi pemasaran.
4.6 Sistem Informasi Produksi
Sistem produksi terdiri dari 2 macam yaitu sistem produksi fisik dan
sistem informasinya. Sistem produksi
fisik merupakan sistem fisik untuk mengendalikan alat2 produksi yang
disebut juga dengan sistem pengendalian
produksi atau PCS (production control system). Berbeda dengan
PCS, sistem informasi produksi mengjasilkan informasi kepada manajer di fungsi
produksi.
4.6.1. Komponen
Output Produksi
4 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi produksi,
yaitu:
- Informasi tentang proses produksi menunjukkan kejadian-kejadian selama proses produksi langsung. Contohnya pengerjaan ulang karena terjadi kesalahan proses, pemakaian bahan, pemakaian tenaga kerja, dll.
- Informasi tentang sediaan menunjukkan status dari bahan mentah, barang dalam proses dan sediaan jadi. Contohnya permintaan persediaan, penerimaan barang, sediaan awal, dll.
- Informasi tentang kualitas produk menunjukkan informasi yang berhubungan dengan penanganan kualitas selama proses produksi. Contohnya CAM, kontrol pengerjaan, kontrol kualitas.
- Informasi tentang biaya produksinya berhubungan dengan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi meliputi informasi tentang biaya pemakaian bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead, dll.
4.6.2. Komponen
Model Produksi
Beberapa model digunakan
di sistem informasi produksi seperti:
- Model matematis titik pemesanan kembali (reorder point) akan menghitung unit akhir minimum yang harus ada di sediaan yang menunjukkan kapan barang yang harus dipesan kembali.
- Model matematis pemesanan kuantitas ekonomis (economic order quantity) menunjukkan berapa unit harus dipesan supaya kombinasi biaya pemesanan dan biaya penyimpanan paling efisien.
- Model matematis perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) digunakan untuk menunjukkan berapa banyak material harus disediakan untuk memproduksi sejumlah unit barang dan untuk merencanakan kebutuhan material supaya selama proses produksi tidak kekurangan material yang dibutuhkan karena sudah diperkirakan sebelumnya.
4.6.3. Komponen
Basis Data Produksi
Basis data produksi ini dibentuk dari 3 sumber input yaitu data eksternal
produksi, data internal riset produksi dan data internal keuangan produksi.
4.6.4. Komponen
Input Produksi
Komponen input sistem informasi produksi juga terdiri dari 3 bagian, yaitu
2 bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk mendapatkan data
eksternal. Sumber data produksi
eksternal disebut juga dengan production intelligent data yang
berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data pemasok, serikat
pekerja dan pemerintah. Sumber data
internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu data keuangan dan data
non-keuangan. Data keuangan dapat diambilkan dari basis data akuntansi. Data
produksi non-keuangan dapat diperoleh melalui riset produksi.
4.6.5. Pemakaian
Informasi Sistem Informasi Produksi
Pemakai informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi produksi adalah
manajer yang berada di dalam fungsi produksi dan manajer lainnya yang berkaitan
seperti manajer pemasaran, keuangan dan akuntansi.
4.7. Sistem
Informasi Sumber Daya Manusia.
Sistem informasi untuk mendukung kegiatan manajer di fungsi sumber daya
manusia. Fungsi ini dulunya bernama fungsi atau departemen personalia. Sekarang
diubah namanya menjadi fungsi sumber daya manusia untuk menunjukkan bahwa
manusia di dalam organisasi adalah sumber daya ekonomis yang penting.
4.7.1. Komponen
Output Sumber Daya Manusia
6 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi sumber daya
manusia, yaitu:
- Informasi tentang perencanaan tenaga kerja merupakan informasi yang dibutuhkan oleh manajer atas untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja dalam jangka pendek atau jangka panjang. Informasi ini meliputi informasi untuk analisis perputaran tenaga kerja, anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan tenaga kerja itu sendiri.
- Informasi tentang pengadaan tenaga kerja atau rekruitmen merupakan informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara eksternal maupun internal. Informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga kerja, penjadwalan wawancara, perekruitan dan analasis rekruitmen.
- Informasi tentang pengelolaan tenaga kerja merupakan informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di dalam organisasi. Informasi2 ini meliputi informasi2 pelatihan, penilaian atau evaluasi kerja, evaluasi keahlian, dll.
- Informasi tentang kompensasi meliputi informasi tentang penggajian atau kompensasinya yang meliputi kehadiran dan jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
- Informasi tentang benefit meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi. Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.
- Informasi tentang lingkungan kerja yang berhubungan dengan keluhan2, kecelakaan selama kerja, kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.
4.7.2. Komponen
Model Sumber Daya Manusia
Beberapa model digunakan di sistem informasi sumber daya manusia seperti
misalnya model matematis untuk menghitung gaji, menghitung bonus, menentukan
kompensasi, menentukan besarnya benefit.
4.7.3. Komponen
Basis Data Sumber Daya Manusia
File basis data sumber daya manusia dibentuk dari 3 sumber input, yaitu data eksternal sumber daya manusia, data
internal riset sumber daya manusia, dan data internal keuangan sumber daya
manusia.
4.7.4. Komponen
Input Sumber Daya Manusia
Komponen input di sistem informasi sumber daya manusia juga terdiri dari 3
bagian, yaitu dua bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk
mendapatkan data eksternal. Sumber data eksternal disebut juga human resource intelligent data yang
berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data serikat pekerja,
pemerintah, lulusan universitas dll. Sumber data internal dapat terdiri 2
bagian, yaitu data keuagan dan data non-keuangan. Data keuangan dapat
diambilkan dari basis data akuntansi. Data sumber daya manusia non-keuangan
dapat diperoleh melalui riset sumber daya manusia.
4.8. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan merupakan sistem informasi untuk mendukung kegiatan manajer di
fungsi keuangan.
4 .8.1.
Komponen Output
Keuangan
7 macam kelompok output dapat dihasilkan oleh sistem informasi keuangan,
yaitu:
- Informasi tentang forecast keuangan merupakan informasi tentang forecastneraca, laba rugi dan aliran kas untuk beberapa tahun ke depan.
- Informasi tentang modal kerja merupakan informasi tentang modal kebutuhan modal jangka pendek yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas operasi sehari-harinya.
- Informasi tentang investasi menyangkut tentang kegiatan investasi keuangan yang dilakukan perusahaan.
- Informasi tentang pendanaan merupakan informasi tentang pendanaan jangka pendek dan jangka panjang.
- Informasi tentang budget keuangan digunakan untuk menganalisis dan merencakan budjet modal.
- Informasi tentang kinerja keuangan berguna untuk melihat kinerja keuangan perusahaan yang berguna untuk analisis profitabilitas, analisis likuiditas, analisis manajemen utang, dll.
- Informasi anggaran keuangan terdiri dari informasi pajak dan informasi yang digunakan untuk analisis varian, untuk pertanggung jawaban dari pusat pertanggung-jawaban, dll.
4.8. 2.
Komponen Model
Keuangan
Beberapa model digunakan di sistem informasi keuangan misalnya model
matematis portofolio optimal untuk analisis investasi. Model net present value, payback period,dan
internal rate of return digunakan
untuk analisis capital budgeting.
4.8. 3.
Komponen Basis
Data Keuangan
File basis data keuangan juga dibentuk dari 3 sumber input, yaitu data
eksternal keuangan, data internal kebijakan keuangan dan data internal
keuangan.
4.8 .4.
Komponen Input
Keuangan
Komponen input di sistem informasi keuangan juga terdiri dari 3 bagian,
yaitu 2 bagian untuk mendapatkan data internal dan 1 bagian untuk mendapatkan
data eksternal. Sumber data keuangan eksternal disebut juga dengan financial intelligent data yang
berhubungan dengan data dari lingkungan luar seperti data pemerintah, pasar
modal, pasar uang, dll. Sumber data internal dapat terdiri dari 2 bagian, yaitu
data kebijakan perusahaan dan data keuangan dari akuntansi.
4.9. Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning adalah suatu perangkat lunak paket dengan aplikasi yang
terintegrasi untuk digunakan secara luas di organisasi. Aplikasi ERP meliputi:
- Fungsi Akuntansi meliputi modul seperti buku besar, piutang dagang, hutang dagang, dll.
- Fungsi keuangan meliputi modul analisis portofolio, analisis resiko, analisis kredit, dll.
- Fungsi sumber daya manusia meliputi modul rekruitmen, penggajian, manajemen personil, dll
- Fungsi pemasaran meliputi manajemen relasi pelanggan, pemasukan order, pemrosesan order.
- Fungsi logistik meliputi perencanaan produksi, manajemen material, manajemen pabrik.
Perbedaan paket
ERP dengan paket komersial lainnya adalah:
- Modul ERP terintegrasi lewat basis data yang umum.
- Modul ERP dirancang sesuai dengan proses bisnis yang mengikuti proses rantai nilai atau rantai penyediaan.
Manfaat ERP
6 benefit
membeli paket ERP menurut Martin et al., 2002 :
3 benefit yang
berhubungan dengan bisnis:
- Integrasi data yang menyebabkan akses data ke unit bisnis lain, fungsi lain, proses dan organisasi meningkat.
- Menyediakan cara lain untuk melakukan bisnis yaitu lewat rekayasa proses bisnis menuju ke orientasi proses dan pengurangan biaya proses bisnis.
- Menyediakan kemampuan global dengan menyediakan globalisasi lewat proses bisnis yang umum dan kelas dunia.
2 benefit yang
berhubungan dengan teknologi informasi:
- Manfaat waktu yang lebih cepat, biaya yang relatif lebih murah dan kemampuan dari paket.
- Manfaat arsitektur teknologi informasi yang digunakan yang dapat menghemat biaya.
1 benefit yang
berhubungan dengan bisnis dan teknologi informasi bersamaan adalah benefit fleksibelitas menggunakan client server system yang
mudah dikembangkan sesuai dengan pertumbuhan bisnis.
Martin et al.
(2002) membagi 2 tujuan organisasi membeli paket ERO, yaitu:
- Untuk menerapkan aktivitas mata rantai, yaitu aktivitas mulai dari logistik bahan mentah, produksi, logistik bahan jadi, penjualan dan pemasaran dan jasa purna jual.
- Untuk mendukung aktivitas bisnis fungsional meliputi proses akuntansi, keuangan, sumber daya manusia dan fungsi lainnya.
Dari keenam
benefit yang ada, Martin et al. (2002) memisahkan kembali ke dalam 2 tujuan
organisasi membeli paket ERP:
- Integrasi data merupakan hal yang utama dicari pembeli paket ERP baik dengan tujuan aktivitas mata rantai atau aktivitas bisnis fungsional.
- Kemampuan global dinilai lebih tinggi untuk pembeli dengan tujuan aktivitas mata rantai dibandingkan dengan pembeli dengan tujuan mendukung aktivitas fungsional.
- Benefit yang berhubungan dengan teknologi informasi dan peralihan tahun 2000 dinilai lebih tinggi oleh pembeli dengan tujuan mendukung aktivitas fungsional dibandingkan oleh pembeli dengan tujua aktivitas mata rantai.
Kelemahan ERP:
- Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya akibat perubahan proses dari bisnis.
- Biaya implementasi ERP yang sangat mahal yang dapat sampai jutaan dolar.
- Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah.
- Para personil yang tiba2 dibebani dengan tanggung-jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental maupun keahliannya.
Pemilihan Vendor
Beberapa penjual
(vendor) dari ERP diantaranya adalah SAP, Baan, J.D. Edwards, Oracle dan
PeopleSoft. Pemilihan vendor dari ERP cukup sulit dilakukan. Pemilihan sebuah
vendor akan menjaga integritas data dan proses standard dan juga dapat
menghindari pelemparan tanggung-jawab dari suatu vendor ke vendor lainnya.
Pemakaian
beberapa vendor juga mempunyai benefit seperti menggabungkan modul terbaik yang
dimiliki oleh masing-masing vendor dan kinerja satu vendor dapat dibandingkan
dengan kinerja vendor lainya dan ketergantungan pada 1 vendor dapat dikurangi.
Kelemahannya antara lain akan terjadi pelemparan tanggung-jawab dan integrasi
data yang mungkin tidak dapat dilakukan jika masing-masing vendor menggunakan
basis data yang berbeda.
4.10.
SAP
Perusahaan SAP (Systemanalyse und Programmentwicklung) didirikan
pada tahun 1972 oleh 5 orang mantan karyawan IBM di Mannheim, Jerman.
Selanjutnya perusahaan SAP berganti nama menjadi Systeme, Anwendungen,
Produkte in der Datenverarbeitung (System, Applications and Product in Data
Processing) kantor pusatnya di Walldorf, Jerman. Pemakai SAP diantaranya
adalah perusahaan kimia Dow Chemical Company dan E.I. du Pont de Nemours &
Company, perusahaan minyak Chevron Corporation dan Exxon Corporation,
perusahaan computer Apple Computer, IBM dan Intel.
Produk2 SAP
Produk pertama SAP adalah aplikasi SAP R/2 yang dikeluarkan tahun
1979. Aplikasi SAP R/2 dijalankan di computer mainframe. R/2 berarti two-tiers,
yaitu menggunakan 2 tingkatan dengan tingkatan pertama adalah dumb terminal
dan tingkatan kedua adalahmainframe dengan basis datanya.
Pada tahun 1987, SAP mengembangkan produk SAP R/3. SAP R/3 dibuat dengan
menggunakan bahasa generasi keempat yaitu ABAP/4. Produk ini dianggap sebagai
paket terunggul di kategori ERP yaitu kemampuannya untuk mengatasi bahasa dan
mata uang berbeda jika digunakan secara global. Aplikasi SAP R/3 dijalankan di client
server system. R/3 berarti three tiers, yaitu menggunakan 3
tingkatan dengan tingkatan pertama adalah clientatau intelligent
terminal di client server system, tingkatan kedua adalah application
servertempat program2 aplikasinya dan tingkatan ketiga adalah database
server tempat basis datanya.
Pada tahun 1999, SAP meluncurkan mySAP.com yaitu versi SAP R/3 yang
digunakan secara komprehensif dengan aplikasi internet dengan menambahkan
aplikasi e-business, termasuk customer relationship management
(CRM) dan supply chain management (SCM). Termasuk di dalamnya
adalah modul Workplace yang memungkinkan karyawan di perusahaan dapat mengakses
informasi perusahaannya, jasa2 yang ditawarkan dan program2 aplikasi untuk
dijalankan lewat internet dan modul Marketplace yang menyediakan akses internet
ke komunitas perdagangan online. Penjualan SAP pada tahun 2000 mencapai sebesar
45billion. Di awal tahun 2001, SAP memiliki 21.500 karyawan di hamper 50 negara
dengan lebih dari 10.000 terinstalasi.
Modul2 SAP
SAP membagi
mySAP.com menjadi 7 area aplikasi, yaitu:
- Manajemen rantai penyediaan
- Manajemen siklus hidup produk
- Manajemen capital sumber daya manusia
- Keuangan
- Inteligensi bisnis
- Manajemen relasi langganan
- Electronic commerce
Kekuatan dari SAP adalah terletak
pada aplikasinya yang berbasis pada rantai nilai atau rantai penyediaan.
Komentar
Posting Komentar