Di Bawah Hujan Waktu Itu
Di bawah hujan waktu itu Kulingkarkan tanganku di pinggangmu Saat tetap kau pacu sepeda motor mungilmu di jalan menanjak, kita tetap melaju Bau dedaunan basah menenangkan jiwa meski menggigil, hatiku hangat. Di bawah pondok saat hujan waktu itu, kita nikmati kopi sehangat cinta baru mekar Tak banyak kita bicara kita selami pikiran kita saling mengenal lewat tatap yang diam-diam segaja menyibak makna dari bola-bola mata yang malu-malu saling berpandang Hujan itu tidak juga redah Sigap kau bukakan jaket kulit warna coklat tuamu memayungi kita dari air hujan yang disemburkan angin dari arah belakang pondok yang tak berdinding utuh Bergetar lenganmu melingkar di pundakku Hatiku berdegub kencang seperti yang ku katakan saat sebelum itu ketika kau tanyakan kenapa aku masih sendiri "Belum bertemu seseorang yang dapat membuat jantungku berdegub kencang" ucapku di lalu. Terus jika telah berdegub kencang sekarang, kamu kah orangnya? Katamu sudah sejak dulu, sejak kita