Muara, 29032018
Muara, 29032018 Kekasih datang menemui cintanya. Cintanya ada tapi tak ketemu. Ketemu tapi tak ada. Rindunya sesak, pecah tangisnya. Dicarinya cintanya entah dimana berada. Sementara di balik tembok itu, mungkin sedang digerogoti semut. Ahhh,, seperti bernafas ia di udara yang dijejali karbon monoksida, Terseduh-seduh memanggil kekasihnya. Sesekali tanganya mencapai rerumputan di sekitar pusara cintanya itu, Terisak-isak diluapkannya rindu, berharap tertumpah semua pilu. Tapi tak habis-habis, seperti mata air abadi saja, terus mengalir tak henti. Tak kan lagi dilihatnya kekasihnya untuk selamanya. Takkan lagi dijamahnya, Tak kan lagi ada. Muara, 29-03-2018